- 01 August 2022
- CSR
Generasi Hijau Unilab

Bisnis hijau bukan hanya tentang memiliki gedung perkantoran hijau atau menanam pohon. Ini jauh lebih dari itu. Ini tentang mencapai keseimbangan antara mendapatkan keuntungan bisnis, melestarikan lingkungan, dan merawat orang-orang yang tinggal di sekitar.
“Bisnis hijau adalah paradigma bisnis yang didasarkan pada triple bottom lines of business, yaitu Profit, Planet, dan People. Hanya dengan menerapkan ketiga prinsip ini, perusahaan akan dapat mempertahankan usahanya,” kata Supandi, Direktur PT Unilab Perdana, penyedia jasa lingkungan terkemuka, dalam wawancara baru-baru ini dengan Majalah Petromindo.
Ia mencontohkan, di bawah prinsip-prinsip bisnis hijau, perusahaan harus terlebih dahulu menginternalisasi prinsip-prinsip keberlanjutan bisnis dalam setiap keputusan bisnis. “Kedua, perusahaan memproduksi dan menawarkan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Ketiga, perusahaan harus lebih ramah lingkungan dalam menjalankan operasi bisnisnya,” ujar mantan pejabat kementerian perindustrian itu.
Tidak dapat disangkal bahwa keberlanjutan bisnis adalah suatu keharusan bagi semua perusahaan. Hal ini tidak hanya didorong oleh kemauan mereka untuk mempertahankan profitabilitas. Namun hal itu juga merupakan hasil dari tumbuhnya kesadaran masyarakat global akan pentingnya menjaga lingkungan. Kesadaran hijau terutama diperkuat oleh kampanye lingkungan dari lembaga lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi non-pemerintah lingkungan (LSM), dan aktivis internasional lainnya yang melihat kebutuhan mendesak untuk melestarikan lingkungan menyusul memburuknya kondisi global. pemanasan dan perubahan iklim.
Akibatnya, orang akan cenderung lebih menilai lingkungan terhadap perusahaan tempat mereka membeli produk dan jasa.
Perusahaan yang mengabaikan prinsip-prinsip hijau tentu pada akhirnya tidak akan mampu menjaga keberlangsungan usahanya.
Supandi menjelaskan interaksi antara dunia usaha dan lingkungan tercermin dalam pemanfaatan sumber daya alam pada setiap tahapan kegiatan usaha mulai dari produksi, distribusi, pemasaran dan konsumsi akhir produk dan jasa. Interaksi ini dapat dilihat sebagai simbiosis yang akan menguntungkan kedua belah pihak jika prinsip tersebut diterapkan dengan tepat. Artinya, lingkungan tidak hanya merupakan sumber eksploitasi, tetapi juga perlu dijaga dan dilindungi dari dampak lingkungan akibat kegiatan usaha.
“Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan akan mengakibatkan terganggunya rantai pasok bahan baku suatu kegiatan usaha yang akan menghambat pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, perusahaan harus mendidik dan mendorong seluruh karyawannya untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan; mengembangkan kebijakan dan program bisnis untuk meningkatkan kesadaran akan perlindungan lingkungan; mengembangkan produk dan layanan yang efisien dalam penggunaan energi dan sumber daya alam, membuat produk mereka dapat didaur ulang dan sekali pakai dengan aman; menerapkan pengelolaan limbah yang tepat untuk menghindari zat yang berbau, beracun dan berbahaya (B3), serta mematuhi peraturan dan prinsip lingkungan.
Supandi mengatakan perusahaannya PT Unilab Perdana telah lama bercita-cita untuk membantu perusahaan mematuhi peraturan dan prinsip lingkungan yang merupakan keharusan untuk menjaga keberlanjutan bisnis mereka. “Kami ingin membantu perusahaan meminimalkan dampak lingkungan mereka. Kami menyediakan jasa pelestarian lingkungan untuk membantu mereka menjaga keberlangsungan usahanya,” ujarnya.
Didirikan pada 30 Oktober 1990, PT Unilab Perdana adalah perusahaan Indonesia pertama yang mengoperasikan laboratorium swasta pertama. Sejumlah sertifikasi jasa lingkungan telah diraihnya dari lembaga berwenang, termasuk Standar Nasional Indonesia (SNI).
Layanan lingkungannya meliputi analisis kualitas air, udara ambien, emisi cerobong dan kendaraan, lingkungan kerja, dan kebersihan industri.
Dengan pengalaman dan kapabilitas yang panjang, PT Unilab kini telah memiliki klien di sektor pertambangan, minyak dan gas, pertanian, kelistrikan, rumah sakit, dan properti di Jabodetabek, dan di beberapa kota di seluruh nusantara.